Mata uang Asia masih berpeluang melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) setidaknya sampai akhir tahun 2024 ini.
Pergerakan mata uang Asia saat ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump
Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan bakal melanjutkan penguatan dan membuat mata uang di kawasan Asia tertekan.
Namun, jangka panjang, ekonomi Asia mampu beradaptasi dengan kondisi pasar yang baru, dan berpotensi meraih keuntungan.